Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi: Lukisan Berwarna (Karya Joko Pinurbo)

Puisi: Lukisan Berwarna (Karya Joko Pinurbo)

Jabarkelana - Puisi “Lukisan Berwarna” karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya sastra yang menciptakan gambaran alam yang berwarna-warni melalui penggunaan kata-kata dan gambaran yang indah. Puisi ini terdiri dari lima bait, masing-masing terdiri dari empat baris. Puisi ini menggunakan rima akhir yang tidak teratur, tetapi memiliki irama yang konsisten. Puisi ini juga menggunakan banyak majas, seperti personifikasi, metafora, simbol, dan hiperbola.

Puisi "Lukisan Berwarna" karya Joko Pinurbo menggambarkan dunia alam sebagai kanvas seni yang berwarna-warni dan mempesona


Lukisan Berwarna

untuk Andreas dan Dorothea


Hujan beratus warna

tumpah di hamparan kanvas senja.


Pohon-pohon bersorak gembira

sebab dari ranting-rantingnya yang sakit

kuncup jua daun-daun beratus warna.


Burung-burung bernyanyi riang,

terbang riuh dari dahan ke dahan

dengan sayap beratus warna.


Dua malaikat kecil menganyam cahaya,

membentangkan bianglala

di bawah langit beratus warna.


Air mata beratus warna kautumpahkan

ke celah-celah sunyi

yang belum sempat tersentuh warna.


2002 


Tema dan Pesan

Tema utama dari puisi ini adalah keindahan alam yang dapat memberikan kegembiraan dan inspirasi bagi manusia. Penyair menggambarkan alam sebagai sebuah kanvas seni yang penuh warna. Warna-warna yang terlihat dalam alam menciptakan kesan keindahan dan kegembiraan. Penyair juga mengajak pembaca untuk menghargai pesona dalam hal-hal yang sederhana. Alam dan warna menjadi sumber keindahan yang dapat ditemukan di sekitar kita jika kita melihatnya dengan mata hati yang terbuka.

Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair adalah bahwa manusia harus bersyukur dan menikmati keindahan alam yang telah diberikan oleh Tuhan. Alam adalah sebuah anugerah yang tidak ternilai yang dapat memberikan kebahagiaan dan kedamaian bagi manusia. Manusia juga harus menghormati dan menjaga alam, karena alam adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup lainnya. Manusia harus hidup selaras dengan alam, bukan merusak atau mengeksploitasinya.

Gaya Bahasa dan Makna

Penyair menggunakan gaya bahasa yang sangat visual dan penuh warna. Penyair menciptakan lukisan alam yang penuh kegembiraan dan kehidupan. Berikut adalah beberapa contoh gaya bahasa dan maknanya dalam puisi ini:

  • Personifikasi: Penyair memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda alam, seperti hujan, pohon, burung, dan malaikat. Contohnya adalah “Hujan beratus warna tumpah di hamparan kanvas senja”, “Pohon-pohon bersorak gembira”, “Burung-burung bernyanyi riang”, dan “Dua malaikat kecil menganyam cahaya”. Personifikasi ini digunakan untuk menunjukkan bahwa alam memiliki jiwa dan perasaan, serta dapat berinteraksi dengan manusia.

  • Metafora: Penyair menggunakan perbandingan tidak langsung untuk menggambarkan alam dengan cara yang lebih menarik dan kreatif. Contohnya adalah “kuncup jua daun-daun beratus warna”, “sayap beratus warna”, dan “bianglala di bawah langit beratus warna”. Metafora ini digunakan untuk menunjukkan bahwa alam memiliki keanekaragaman dan keunikan yang luar biasa, serta dapat memberikan kesan yang berbeda-beda bagi setiap orang yang melihatnya.

  • Simbol: Penyair menggunakan benda-benda alam untuk melambangkan makna yang lebih dalam dan abstrak. Contohnya adalah “cahaya”, “bianglala”, dan “air mata”. Cahaya melambangkan harapan dan kebaikan, bianglala melambangkan janji dan kesetiaan, dan air mata melambangkan emosi dan perasaan. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan bahwa alam memiliki hubungan dengan kehidupan manusia, serta dapat memberikan pengaruh dan dampak bagi manusia.

  • Hiperbola: Penyair menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk menekankan dan memperkuat gambaran alam. Contohnya adalah “beratus warna”, “bersorak gembira”, “bernyanyi riang”, dan “tumpah di hamparan kanvas senja”. Hiperbola ini digunakan untuk menunjukkan bahwa alam memiliki keindahan dan kegembiraan yang tidak terbatas, serta dapat memberikan kesan yang luar biasa bagi manusia.

Kesimpulan

Puisi “Lukisan Berwarna” karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya sastra yang mengagungkan keindahan alam yang dapat memberikan kegembiraan dan inspirasi bagi manusia. Penyair menggunakan gaya bahasa yang sangat visual dan penuh warna untuk menciptakan lukisan alam yang penuh kegembiraan dan kehidupan. Penyair juga mengajak pembaca untuk menghargai pesona dalam hal-hal yang sederhana, serta bersyukur dan menikmati keindahan alam yang telah diberikan oleh Tuhan. Puisi ini merupakan sebuah penghargaan terhadap keindahan dan kegembiraan yang dapat ditemukan di alam.

WaRgA SiPiL
WaRgA SiPiL Mengutip sabda Rasulullah, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad). Besar harapan saya semoga hadirnya Blog ini. bisa memberikan manfaat bagi Anda.

Posting Komentar untuk "Puisi: Lukisan Berwarna (Karya Joko Pinurbo)"